Belajar Desain - Logo (Bagian 1 - Mengenal Logo)

Mengenal Logo

Pengertian Logo

Menurut Sularko, dkk (2008: 6) dalam bukunya “How to They Think” Logo atau corporate identity atau brand identity adalah sebuah tanda yang secara langsung tidak menjual, tetapi memberi suatu identitas yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran yang signifikan, bahwa logo mampu membantu membedakan suatu produk atau jasa dari kompetitornya.

Pengertian tersebut membuat kita sadar akan arti dari logo yang bukan sekedar gambar, namun memiliki peran penting bagi pemiliknya. Selain menjadi bagian dari identitas perusahaan, kelompok ataupun komunitas, logo juga berfungsi sebagai alat peningkat kualitas suatu perusahaan. Dengan adanya logo, sebuah perusahaan kecil akan terangkat naik kepermukaan oleh pelengkap identitas yang dimilikinya.

Asal Mula Logo

Tidak seperti lampu yang memiliki penemu yang jelas, asal mula logo dimulai ketika zaman naruto belum ada, zaman itu manusia masih tinggal didalam goa. Terlihat bukti bahwa banyaknya gambaran-gambaran symbol yang dibentuk sedemikian rupa untuk menyampaikan pesan, maupun menandai tempat kelompok mereka. Symbol-symbol tersebut kemudian berkembang dengan adanya perubahan waktu sehingga gambaran-gambaran symbol yang dibuat sudah hampir menyerupai objek aslinya. Dilansir dalam aldianlo dalam tulisannya bahwa, didalam fragmen vas dari milenium ketiga sebelum masehi menunjukkan angka-angka yang memiliki kemiripan dengan lukisan gua Lascaux dan secara tidak langsung sepintas menghasilkan citra kontemporer dengan logo puma (perusahaan penyedia alat olahraga) yang sering kita lihat saat ini.

Itulah bentuk fisik dari sejarah logo, namun sebenarya kata logo itu sendiri berasal dari bahasa yunani kuno yaitu logos yang berarti, kata, pernyataan, bagian, proporsi. Logo juga diimbuhi oleh kata "gram" yang berasal dari kata "gramma" yang memiliki arti : huruf, tanda. Dengan demikian kata yang lebih tepat adalah "logogram" yang kemudian lebih banyak dikenal sebagai "logo" saja. Bentukan kata logo juga kemudian disandingkan dengan "type" yang bersal dari kata "typo", yang berarti perhurufan atau pencetakan huruf, sehingga menjadi "logotype".

Zaman menjadi sebuah kunci dari perkembangan logo sehingga logo mengalami deformasi, mulai dari bentuk logo yang rumit, hingga menjadi sebuah bentuk yang sederhana dan mudah diingat. Berbagai pilihan elemen pun ikut bertambah, mulai dari penggunaan inisial, nama perusahaan, monogram, maupun pictogram, dll. Seiring perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting, terutama dalam pembuatan strategi branding sebuah produk. Fungsi identitas merupakan ukuran sebuah logo. Dengan hanya melihat logo, seseorang akan ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan, maupun organisasi. 

Sejarah Logo di Indonesia

Bisa dikatakan, beberapa sejarah yang ada di Indonesia tidak terlepas dari sejarah penjajahan. Eksistensi logo atau corporate identity di Indonesia mulai dari zaman VOC (1602-1799), VOC singkatan dari Verenigde Oost-Indische Compagnie (The Dutch East India Company), perusahaan milik pemerintah Belanda yang komoditi usahanya meliputi rempah-rempah, kopi, teh, tembakau, juga sutra dan porselain Cina dan Jepang. Operasionalnya di kepulauan Maluku, Jawa, dan Ceylon. Identitas VOC saat itu masih disebut monogram (sekarang istilah monogram masih digunakan dan memiliki nilai komersial seperti juga  logo atau corporate identity). Diterapkan di gedung, bedeng, pabrik, kapal, bendera, kanon, pedang, alat senjata lainnya. Penerbitan, kertas, barang pecah-belah, lemari dan peti kemas. Dalam dua dekade belakangan ini, sering perkembangan dan pertumbuhan dunia usaha di Indonesia, citra perusahaan yang positif dan khas makin diperlukan dalam penampilannya. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang jasa desain juga tumbuh sejak 1940-an, beriringan dengan tumbuhnya institusi atau lembaga pendidikan dibidang jasa desain grafis, seperti ITB (Institusi Teknologi Bandung), ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia-Yogyakarta, sekarang Institut Seni Indonesia), Universitas Trisakti-Jakarta dan Institut Kesenian Jakarta. 1980-an peran kreativitas dari desainer grafis banyak keterlibatannya dan konstribusinya dalam hadirnya sebuah identitas visual sebuah perusahaan yang khas serta penerapannya secara terencana dan teratur. (Sularko, dkk. 2008: 6,7).


sumber : www.sangdes.com ,  aldianlo.com, http://rudytahu.blogspot.com


kecoakedinginan

Author & Editor

Terima kasih telah membaca artikel ini, silahkan bagikan ke teman-teman, atau jika masih ada yang ingin di tanyakan langsung aja comot di kolom komentar. Salam Kreatif.

0 komentar:

Posting Komentar